FAJAR.CO.ID, NANNING — Sebagai langkah strategis untuk memperkuat perdagangan kelapa sawit Indonesia di pasar internasional, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan RCEP Cultural Trade Cooperation Center dalam acara CAEXPO-CABIS ke-21.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di stan BPDPKS, Paviliun City of Charm Hall B2, di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC).
Wakil Sekretaris Jenderal GAPKI, Lolita Bangun, dan Direktur Eksekutif Komite RCEP National Pavilion, Willy Wu, yang melakukan penandatanganan MoU tersebut. Kerjasama ini difokuskan pada peningkatan perdagangan kelapa sawit Indonesia di wilayah-wilayah yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Ada beberapa pejabat senior dari Indonesia yang turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, termasuk Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, dan Aida Fitria, Kepala Divisi Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS. Kehadiran mereka menandai pentingnya kerjasama ini bagi Indonesia dalam mempromosikan kelapa sawit di pasar internasional, terutama di kawasan Asia-Pasifik.
Lolita Bangun menyatakan bahwa MoU ini bertujuan untuk memperkuat posisi kelapa sawit Indonesia di pasar global, khususnya di negara-negara yang tergabung dalam RCEP. “Melalui kerja sama ini, kami yakin potensi kelapa sawit Indonesia akan semakin besar di pasar Asia-Pasifik. Ini merupakan langkah penting bagi GAPKI untuk memperluas jaringan perdagangan sekaligus mempromosikan praktik-praktik kelapa sawit yang berkelanjutan,” ujar Lolita.
