Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi peran bidan dalam menangani stunting dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Seminar Akselerasi Penurunan AKI/AKB dan Stunting dalam rangka HUT Ikatan Bidan Indonesia ke-73. Sebanyak seribu bidan dari Banyuwangi menghadiri acara tersebut.
Ipuk menyatakan pentingnya penanganan masalah kesehatan ini karena berdampak pada pembangunan manusia dan ekonomi di masa depan. Ia menekankan pentingnya edukasi tentang gizi bagi remaja, calon pengantin, dan ibu hamil. Ipuk juga mengapresiasi inovasi “Barak Pitu” dari IBI Banyuwangi sebagai upaya menangani stunting dan AKI/AKB.
Ketua IBI Banyuwangi, Yulianingsih, menyebut bahwa jumlah bidan di Banyuwangi mencapai 1828 orang. Mereka telah menggiatkan inovasi Barak Pitu untuk menangani masalah kehamilan yang terlalu muda, tua, lambat, cepat, kurus, gemuk, dan pendek. Para bidan sepakat untuk meningkatkan pelayanan kebidanan dengan Barak Pitu. Jika ditemukan kasus, dilakukan rujukan dini untuk mendapatkan intervensi dari dokter spesialis.
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Nurul Yaqin dan diedit oleh Mahrus Sholih.
Sumber: Suara Indonesia