PT Vale Indonesia Tbk semakin berkomitmen mendukung upaya implementasi pertambangan berkelanjutan. Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Febriany Eddy saat mewawancarai awak media. “Ya, kami harus melakukannya,”. Di awal keterangannya, Febri mengatakan pertambangan harus berperan dalam proses pengurangan karbon.
Menurut Febriany, sangat penting bagi perusahaan untuk mengurangi emisi karbon atau menghilangkan emisi karbon. Selain itu, PT Vale juga memiliki rencana jalan yang jelas untuk mencapai zeronet emisi sebelum tahun 2050.
Febriany mengatakan, sejak awal misi PT Vale tidak berubah, yakni mentransformasikan sumber daya alam untuk membawa kemakmuran dan menjadi pembangunan berkelanjutan. Perairan di sekitar lokasi operasi akan dibersihkan dan lingkungan akan dikembalikan ke kondisi sebelum penggalian.
“Kinerja PT Vale diukur dari people, profit dan planet. Planet ini sangat penting, salah satunya Danau Matano yang dirawat karena merupakan sumber kehidupan masyarakat Luwu Timur. Dan jika Danau Matano tidak dirawat dengan baik maka akan berdampak besar bagi masyarakat karena sumber air berada di Danau Matano,” ujarnya.
Diketahui, PT Vale telah membangun 122 kolam pengendapan (pond) untuk mengendalikan air limbah cair dari area tambang dan pabrik pengolahan sebelum dirilis ke Danau.
Kolam ini dilengkapi dua fasilitas pengolahan limbah cair, yakni Pakalangkai Wastewater Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS). Mengolah limpasan dari tambang dan pabrik pengolahan sebelum dibuang ke danau. Upaya ini pun mampu membuat Danau Matano tetap terjaga dan tidak tercemar.
