Nelayan Merasa Tercemar karena Sulitnya Mendapatkan Solar, Memungkinkan Tidak Dapat Melaut

by -107 Views
Nelayan Merasa Tercemar karena Sulitnya Mendapatkan Solar, Memungkinkan Tidak Dapat Melaut

Kelangkaan solar saat ini menjadi keluhan yang ramai dari nelayan, termasuk di Kabupaten Maros. Muhammad Ali, seorang nelayan di Kecamatan Bontoa, mengatakan bahwa saat ini solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) kosong. Meskipun demikian, ia masih bisa melaut dengan menggunakan bahan bakar yang harganya lebih mahal.

Menurut Muhammad Ali, harga solar eceran mencapai Rp8 ribu, sementara di SPBUN biasanya hanya Rp20 ribu. Namun demikian, kepiting yang ia tangkap juga dihargai rendah, yakni Rp25 ribu per kilogram.

Lukman, nelayan lain di daerah tersebut, juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan solar sejak hampir dua pekan yang lalu. Padahal, solar sangat dibutuhkan untuk menjalankan perahunya.

Andi Syarifuddin, salah satu pemilik SPBUN di Bontoa, mengakui bahwa kelangkaan solar ini terjadi selama sepekan. Stok yang kurang menjadi masalah dari depo.