Petani Rempah di Danau Toba Mengalami Peningkatan Usaha dengan Bantuan KUR BRI

by -74 Views

FAJAR.CO.ID, SUMATERA UTARA — Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah Nusantara. Salah satu rempah yang terkenal adalah Andaliman atau dalam bahasa Latin disebut sebagai zanthoxylum acanthopodium, yang merupakan rempah khas Danau Toba, Sumatera Utara. Rempah ini memiliki rasa pedas, getir, panas, mentol, dan aroma harum seperti jeruk, yang dapat digunakan sebagai bumbu masakan maupun diolah menjadi keripik, bandrek, dan berbagai produk makanan dan minuman lainnya.

Marandus Sirait, seorang pelaku usaha rempah Andaliman di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, merupakan orang pertama yang membudidayakan Andaliman di wilayah tersebut. Inisiatifnya telah menginspirasi masyarakat sekitarnya untuk ikut terlibat dalam usaha yang sama.

Sirait memulai usaha Andaliman pada tahun 2017 dengan mendirikan UMKM CV Andaliman Mangintir, yang fokus pada budidaya dan penjualan rempah Andaliman, baik dalam bentuk segar maupun olahan siap pakai, di dalam dan luar negeri.

Modal awal usaha Andaliman Sirait sebesar Rp50 juta, digunakan untuk membeli bibit, peralatan produksi, menyewa lahan tanam, serta kebutuhan lainnya. Proses pertumbuhan Andaliman sendiri membutuhkan waktu 1 tahun, dengan masa panen mulai dari bulan Maret hingga Juni. Setelah bulan tersebut, produksi Andaliman akan berkurang.

“Saat stok Andaliman normal, harganya sekitar Rp15.000 per kilogram. Namun, saat stok sedikit, harga bisa mencapai Rp250.000 sampai Rp300.000 per kilogram,” ujar Sirait. Dengan omzet sekitar Rp20 juta per bulan, ia berhasil mengembangkan usahanya dengan baik.