FAJAR.CO.ID – Baru-baru ini, video yang menyatakan bahwa sejumlah nasabah bank BUMN kehilangan uang yang disimpan di rekening menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa kehilangan uang yang dialami nasabah merupakan efek dari oknum pemerintah pada masa Pemilu 2024 yang dinilai menghabiskan biaya besar akibat alokasi bantuan sosial.
Namun, narasi video tersebut telah diklarifikasi sebagai hoaks oleh platform turnbackhoax.id. Pemilik akun Instagram yang mengunggah video tersebut akhirnya meminta maaf atas kegaduhan yang dibuat dalam postingannya.
Sementara itu, kasus kehilangan saldo rekening memang marak terjadi belakangan ini. Banyak kasus terjadi dengan modus rekayasa sosial atau social engineering yang menggunakan psikologi korban untuk membocorkan data pribadi.
Nasabah perbankan menjadi korban paling umum dari social engineering. Contohnya, pelaku meminta korban untuk mengunduh file apk dengan modus undangan pernikahan, kurir paket, atau e-tilang. Saat korban membuka file tersebut, pelaku kejahatan bisa mengakses data pribadi korban dan layanan perbankan.
Tak hanya itu, social engineering juga bisa terjadi saat korban memberikan kartu ATM beserta PIN-nya kepada keluarga atau kerabat. Ada juga modus manipulasi melalui telepon sehingga korban memberikan kode one-time password (OTP) sehingga pelaku dapat menguras rekening korban.
Untuk menghindari modus penipuan tersebut, BRI mengimbau seluruh nasabahnya untuk selalu waspada dan menerapkan langkah-langkah berikut.
