Bulog Mengakui Bansos Tidak Dapat Menurunkan Harga Beras, Bapanas Capai Target pada April

by -72 Views

Bulog mengakui bahwa bantuan sosial atau bantuan pangan tidak dapat menekan harga beras. Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono menyatakan bahwa dalam mengatasi kenaikan harga beras harus bicara dari hulu ke hilir.

Menurutnya, perlu melihat masalah pasokan, ketersediaan, dan produksi beras. “Tentu kita bicaranya lengkap ya. Dari hulu ke hilir. Memang di hilir harga beras masih tertinggi. Tentu kita juga lihat di hulu, harga gabah petani masih Rp 7 ribu, Rp 8 ribu, masih tinggi. Masalah pasokan, ketersediaan, dan produksi,” kata Maino dalam GPM serentak Sulsel, di Makassar, Rabu, (6/3/2024).

Namun dia optimis harga gabah mulai teratasi karena beberapa wilayah sudah mulai panen. “Tapi hari ini kami dapat laporan dari seluruh pemerintah daerah. Ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat sudah mulai panen. Dan harga gabah sudah mulai teratasi,” tuturnya.

Dia menargetkan harga beras mulai terkendali di bulan April 2024 mendatang. “Mudah-mudahan di bulan April harga sudah mulai terkendali dan berjalan normal,” ujarnya.

Plh Sekda Sulsel Andi Muhammad Arsyad menyatakan, kenaikan harga beras lebih disebabkan oleh penurunan produksi. Hal ini juga terjadi di Sulsel.

“Sehingga kita sebagai daerah sentral tentu berdampak juga. Yang kedua karena sekarang ini sudah ada informasi panen harga, orang tahu bahwa dimana sebenarnya. Ternyata beras di Sulsel, kita cukup rendah di bawah rata-rata nasional. Di tingkat produsen terjadi kenaikan karena permintaan banyak,” tutur Arsjad.