Quick Count: CSIS Confirms Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Win in One Round – Democracy Remains the Best Choice

by -86 Views

Jakarta – Hasil Pemilu 2024 versi quick count beberapa lembaga menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi pemenang. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bahkan memastikan bahwa kemenangan tersebut dapat diraih dalam satu putaran.

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menyatakan bahwa kemenangan tersebut sebenarnya sudah diprediksi berdasarkan tren elektabilitas Prabowo-Gibran yang terus meningkat menjelang Pemilu 2024. Keunggulan pasangan tersebut juga terlihat dari hasil quick count yang dirilis oleh beberapa lembaga survei.

“Hasil quick count dari beberapa lembaga survei memperlihatkan kemenangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dengan persentase sekitar 57-58%,” ujar Arya dalam keterangan resmi pada Rabu (21/2).

Tidak hanya memenangkan Pilpres, Arya juga menyebut bahwa angka kemenangan pasangan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Pilpres di Indonesia. Dengan pencapaian tersebut, diprediksi bahwa pemilu presiden akan berlangsung dalam satu putaran, melampaui pencapaian Presiden Joko Widodo sebesar 55,50% pada Pemilu 2019.

Berdasarkan estimasi quick count yang dilakukan oleh CSIS bersama Cyrus Network (CN), suara untuk Prabowo-Gibran nyaris unggul di seluruh wilayah Indonesia. Dukungan untuk pasangan ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan lain. Arya menyebut bahwa pencapaian ini telah memenuhi syarat kemenangan Pilpres sesuai yang termaktub dalam Pasal 6 (3) Undang-Undang Dasar 1945.

Arya juga menjelaskan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran dipengaruhi oleh berbagai hal, termasuk dari split-ticket voting pendukung partai koalisi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Selain itu, persepsi positif masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan situasi ekonomi yang baik juga berkontribusi pada kemenangan tersebut.

Meskipun demikian, Arya menyebut bahwa potensi kemenangan Prabowo-Gibran sebenarnya sudah terdeteksi sejak awal, terbukti dari hasil survei sejak November 2023. Ia menekankan bahwa paslon lain harus berpikir strategis menghadapi peta elektoral yang dinamis jelang pemilu.

Dalam menutup analisanya, Arya bersama CSIS menegaskan bahwa Pemilu 2024 merupakan puncak proses demokrasi sejak reformasi 1998, dengan Indonesia telah melaksanakan enam kali pemilu. Demokrasi tetap menjadi pilihan terbaik untuk menghadapi tantangan di masa depan, baik dari tingkat nasional maupun internasional.

Source link