KPPU Menyelidiki Dugaan Spekulan yang Memanfaatkan Kelangkaan Stok Beras

by -69 Views

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ikut merespons atas mahalnya harga beras. KPPU akan menyelidikinya.

Selain mahal, stok beras yang beredar di pasar juga berkurang. Hal itu menimbulkan kecurigaan. Jangan sampai ada spekulan memanfaatkan situasi. Harga beras medium saat ini menyentuh Rp14 ribu per kg. Sedangkan beras premium Rp17 ribu per kg.

Kepala Bagian Administrasi Kantor Wilayah VI KPPU Makassar Dahliana Tanur, menuturkan bahwa terkait dengan harga beras saat ini, pihaknya tengah mengawasi peningkatan harga gabah di tingkat petani dan produsen.

“Kami akan melakukan pengawasan harga dari petani dan produsennya dulu,” ucapnya, Kamis, 22 Februari.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pendalaman terlebih dahulu terkait apa yang menjadi penyebab kenaikan harga ini.

“Kita akan lihat apakah kenaikan harga gabah yang telah melebihi harga acuan pembelian dipengaruhi oleh adanya upaya penguasaan oleh pelaku usaha tertentu di pasaran,” tuturnya.

Kata dia, terkait dengan persoalan tersebut masih perlu pendalaman lebih lanjut. Karena pendalaman tersebut pihaknya bisa mengambil langkah pengawasan.

“Jadi dari sini (pendalaman) kami akan melakukan tindakan sesuai kewenangan,” terangnya.

Akibat mahalnya harga, masyarakat menyerbu beras Bulog atau biasa disebut SPHP. Harga Eceran Tertinggi (HET) SPHP hanya Rp10.900 per kg. Namun beras tersebut sulit dijumpai lantaran selalu diserbu konsumen.

Pj Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad, mengatakan beras SPHP seyogianya rutin disalurkan ke pasar maupun ritel modern. Hanya saja, harganya relatif murah membuat beras tersebut lebih cepat habis. Bukan karena beras tersebut langka.