Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Mengakibatkan Utang Jumbo Rp6,9 Triliun kepada China yang Sudah Cair

by -128 Views

Utang besar dari China Development Bank telah dicairkan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI akan mengambil tanggung jawab atas utang besar tersebut akibat pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Biaya pembangunan jaringan kereta cepat telah membengkak di tengah jalan. Pada awalnya, Pemerintah China menawarkan proposal proyek kereta cepat ke Indonesia sebesar USD5,13 miliar pada tahun 2015.

Namun, dalam proses penyelesaian kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, biayanya justru membengkak. Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah membengkak hingga mencapai USD1,2 miliar atau sekitar Rp18,24 triliun dengan asumsi kurs Rp15.200 per USD.

Pada rapat dengan Komisi VI DPR RI, Kartiko mengungkapkan pembengkakan pinjaman tersebut. Akibat pembengkakan biaya, pemerintah setuju untuk mencari pinjaman, sehingga proyek dari China yang dikerjakan oleh perusahaan China itu, mendapat tambahan utang dari Bank asal China.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menerima pencairan pinjaman tersebut sejak 7 Februari 2024. Pencairan pinjaman dari China Development Bank itu terbagi menjadi dua, yakni fasilitas A sebesar USD230,99 juta atau setara Rp3,6 triliun dengan asumsi kurs Rp15.609 per USD.