Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir membagikan refleksi menjelang Pemilihan Umum 2024. Nashir mengajak semua pihak untuk merenungkan langkah-langkah yang telah diambil menjelang masa tenang. Ia berharap bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung dengan baik, aman, damai, bersih, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Nashir mengingatkan bahwa setiap pelanggaran dalam Pemilu dapat menimbulkan keresahan dan ketidakpuasan masyarakat yang tidak diinginkan. Ia menekankan bahwa Pemilu seharusnya tidak dijadikan sebagai ajang “pasar politik” dengan orientasi pemilihan berdasarkan kepentingan sesaat.
Nashir juga menegaskan bahwa pemilu harus mengikuti prinsip demokrasi, di mana rakyat diberi kebebasan untuk memilih tanpa adanya tekanan. Ia menyoroti kompleksitas tantangan bangsa dalam menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045.
Nashir mengingatkan semua pihak, termasuk para capres dan caleg, untuk menjalani pemilu secara demokratis, jujur, dan siap menang atau kalah secara sportif. Ia juga meminta agar pejabat dan aparat negara profesional dan bermoral dalam mengawal pemilu.
Nashir juga meminta semua pihak untuk memperhatikan masukan dan kritik tentang kondisi kebangsaan terkini, sehingga Indonesia dapat menjadi lebih baik dan berkembang.
Dia mengutip Al-Qur’an tentang ciri-ciri ulil albab, kaum cerdas cendekia dan memperoleh petunjuk Tuhan, yang dapat membedakan mana yang benar dan yang salah, baik dan buruk, serta yang pantas dan tidak pantas, dalam kehidupan bernegara. Berbagai pemikiran konstruktif maupun kritik tentang kondisi kebangsaan harus dijadikan sebagai gizi dalam memperbaiki dan membangun kehidupan bangsa yang lebih baik dan berkembang.
