Penyakit paling mendesak dari tubuh ekonomi Indonesia saat ini adalah mengalirnya kekayaan nasional keluar dari wilayah Indonesia. Terlalu besar hasil dari ekonomi Indonesia yang disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Uang bagi suatu negara, kekayaan bagi suatu bangsa, adalah sama dengan darah. Saat ini, tubuh bangsa Indonesia terus berdarah akibat kekayaannya yang terus mengalir keluar, dan ternyata masalah ini sudah terjadi puluhan tahun. Sejak zaman penjajahan, ekonomi Indonesia sudah mengalami pendarahan. Tidak hanya itu, kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia, sehingga seluruh bangsa Indonesia bekerja keras untuk memperkaya bangsa lain.
Salah satu indikator utama kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri adalah neraca perdagangan negara yang menunjukkan surplus ekspor selama 17 tahun terakhir, namun hal ini tidak mencerminkan nilai ekspor yang sebenarnya. Kebocoran ekspor akibat kesalahan dalam pembukuan nilai dan volume ekspor mencapai angka yang sangat besar, menunjukkan bahwa sebagian besar keuntungan ekspor Indonesia tidak tinggal di dalam negeri. Banyak perusahaan asing yang mengambil untung di Indonesia dan menempatkan keuntungannya di luar negeri.
Selain itu, jumlah simpanan di bank-bank luar negeri yang milik orang Indonesia juga mencapai angka yang sangat besar, mencapai lebih dari 5 kali lipat total APBN Indonesia pada akhir 2016. Data ini menunjukkan bahwa kekayaan Indonesia yang disimpan di luar negeri bisa digunakan untuk membiayai usaha-usaha di dalam negeri dan membangun infrastruktur.
Kondisi ekonomi Indonesia juga diperparah dengan besarnya aset bank-bank di luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia, seperti di Singapura. Meskipun ekonomi Indonesia tiga kali lebih besar dari Singapura, bank terbesar di Singapura memiliki aset yang jauh lebih besar dari bank terbesar di Indonesia.
Mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri telah terjadi selama ratusan tahun, dan masalah ini menjadi sebuah penyakit sistemik yang membutuhkan penanganan serius. Masih banyak kekayaan Indonesia yang terus mengalir keluar, dan hal ini tentu menjadi masalah besar bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
