Surat kabar Suara Indonesia melaporkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS mengajak masyarakat untuk bergerak bersama mengakhiri HIV/AIDS pada tahun 2030. Hal ini disampaikan dalam program talkshow SAPA! Malowopati FM pada Jumat, 1 Desember 2023.
Paiman dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Bojonegoro mengungkapkan bahwa ada tiga langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini, yaitu 95% orang yang berisiko harus mengetahui status HIV/AIDSnya melalui tes, 95% orang yang terdiagnosa HIV/AIDS harus menjalani pengobatan, dan 95% orang yang menjalani pengobatan HIV/AIDS harus memiliki viral load yang tidak terdeteksi lagi.
Data menunjukkan bahwa jumlah orang dengan HIV (ODHIV) yang masih hidup di Kabupaten Bojonegoro mencapai 2.770 orang, sementara yang telah meninggal sebanyak 642 orang. Untuk mendeteksi keberadaan mereka dan memastikan mereka menjalani pengobatan agar tidak menularkan virus HIV, Dinkes Bojonegoro bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten dan kelompok masyarakat yang peduli HIV/AIDS.
Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga telah memiliki 35 puskesmas dan 11 rumah sakit yang mampu melakukan tes HIV/AIDS. Komisi Penanggulan AIDS Kabupaten Bojonegoro juga melakukan sosialisasi pencegahan penularan HIV/AIDS dengan berkunjung ke perguruan tinggi dan sekolah menengah atas serta menerapkan program pendampingan kepada para ODHIV.
Pemerintah berharap agar kerja sama dari berbagai pihak dapat memaksimalkan upaya pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS sehingga target eliminasi di tahun 2030 bisa tercapai.
