Petani Cabai di Probolinggo Panen Siang-Malam untuk Menghindari Pencurian Akibat Harga yang Meningkat

by -101 Views

Petani di Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo sedang memanen cabai rawit di ladang mereka. Harga cabai rawit di Probolinggo terus naik dalam satu minggu terakhir. Di pasar tradisional, harga cabai rawit yang sebelumnya sekitar Rp16 ribu, kini naik menjadi Rp40 ribu per kilogram bahkan mencapai Rp70 ribu per kilogram. Petani mengantisipasi pencurian dengan memanen cabai rawit sesering mungkin, dari pagi hingga sore.

Kenaikan harga cabai rawit ini disambut gembira oleh petani cabai di Probolinggo. Kholifah, petani cabai di Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo mengatakan bahwa ia mendapatkan keuntungan dari panen kali ini. Selain hasil panen yang melimpah karena cuaca yang baik, keuntungannya semakin bertambah karena harga cabai rawit yang terus naik.

Kholifah mampu memanen sedikitnya 7 kilogram cabai rawit dalam sehari. Harga cabai di tingkat petani bisa mencapai Rp60 ribu per kilogramnya. Ia menjual cabai tersebut seharga Rp60 ribu per kilogram. Menurutnya, harga tersebut sangat menguntungkan dan sebanding dengan biaya tanam dan perawatan. Kholifah tidak menggunakan buruh saat memanen, hanya dibantu oleh saudaranya agar biaya panen tidak terlalu tinggi. Ia juga menjual cabai sendiri ke pasar terdekat seperti Pasar Wonoasih, Pasar Baru, dan Pasar Ketapang.

Kholifah menambahkan bahwa jika harga cabai sedang naik, ia bisa memanen cabai hingga dua kali dalam sehari, pagi dan sore. Hal ini dilakukan untuk menghindari pencurian di ladang. Ia mendengar cerita dari daerah lain bahwa kebun cabai dicuri dengan pohonnya. Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk panen sendiri daripada dicuri.

Pewarta: Lutfi Hidayat
Editor: Danu Sukendro

>> Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA