Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap saat ini sedang menggalakkan program “Kancing Merah” sebagai upaya untuk menurunkan angka kasus stunting di daerah tersebut. Meskipun banyak yang mendukung program ini, namun banyak juga yang menilai kebijakan tersebut memiliki muatan politis untuk menguntungkan golongan tertentu, terutama dalam tahun politik saat ini.
Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK-RI) Kabupaten Cilacap, Albani Idris, mengungkapkan hal ini. Ia mengatakan bahwa Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, seolah-olah menggunakan program “Kancing Merah” ini dalam kepentingan politik.
Albani Idris menyayangkan sikap Pj Bupati yang terlihat bermain politik praktis dan terkesan mendukung salah satu calon presiden atau salah satu partai politik pengusung calon presiden tersebut. Sebagai seorang pejabat publik, Pj Bupati seharusnya menunjukkan kinerja yang dapat dirasakan oleh masyarakat Cilacap secara umum, bukan hanya kelompok atau golongan tertentu.
Ia mengakui bahwa program “Kancing Merah” sendiri bagus untuk masyarakat dalam bidang kesehatan. Namun, program ini menjadi kurang baik karena terdapat unsur muatan politik yang seolah-olah menjadi bagian dari kepentingan politik itu sendiri.
Albani Idris memberikan contoh pembinaan RT/RW yang menggunakan baju merah dan latar belakang yang menonjolkan warna merah sebagai simbol. Hal ini menunjukkan adanya muatan politis. Ia berpendapat bahwa masyarakat Cilacap sudah pintar dan paham dalam mengamati gerak-gerik pejabat di wilayah tersebut.
Ia menyoroti dampak dari kebijakan politik Pj Bupati yang dapat mempengaruhi masyarakat dan menimbulkan gesekan-gesekan. Sebagai seorang Pj Bupati, seharusnya ia dapat merangkul seluruh elemen masyarakat dan menjaga situasi tahun politik tetap kondusif.
Albani Idris berpendapat bahwa semua pilihan politik yang berbeda tidak harus menyebabkan permusuhan, namun harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan, terutama di Kabupaten Cilacap. Ia mengajak untuk menciptakan iklim yang sejuk dan damai dalam menghadapi pesta demokrasi di tahun politik ini.
Artikel ini ditulis oleh Satria Galih Saputra dan diedit oleh Danu Sukendro.
Sumber: SUARA INDONESIA.