Pertamina Membangun Kolaborasi dengan Produsen Migas di Asia Pasifik untuk Menghadapi Trilema Energi

by -163 Views
Pertamina Membangun Kolaborasi dengan Produsen Migas di Asia Pasifik untuk Menghadapi Trilema Energi

Jakarta – Pertamina melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan, salah satu fokus utama perusahaan saat ini adalah menghadapi masalah trilema energi yang terjadi di sektor industri hulu migas nasional.

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi menjelaskan, trilema energi itu antara lain meliputi upaya menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), serta keberlanjutan (sustainability).

“Guna mewujudkan kolaborasi tersebut, PHE bersama International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) pun menggelar IOGP Summit 2023, dengan mengusung tema “Explore the Potential”. Tema itu dipilih guna menggali potensi di berbagai aspek, untuk memberikan kinerja terbaik dan menjaga keberlanjutan pasokan energi.

“Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama-sama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.

IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas, dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek. Misalnya seperti aspek keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi. Hal itu didasarkan pada perkiraan bahwa minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global hingga tahun 2050, bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.

Melalui kolaborasi dengan IOGP, PHE pun sukses menyelenggarakan rangkaian IOGP Summit 2023 di Nusa Dua, Bali, pada 16-19 Oktober 2023. Perhelatan itu merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan, dengan menghadirkan beberapa IOGP Technical Committee yang melakukan rapat rutin seperti Safety Committee, Environment Committee, Geomatics Committee, dan Decommissiong Committee.

Kegiatan utama lainnya adalah “12th IOGP Geomatics Industry Day”, yang bertujuan mengeksplorasi peran Geomatics dalam menunjang proses bisnis migas untuk new potential (deep water, remote area & near field/mature field), dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Misalnya yakni aspek manajemen risiko HSSE, cost efficiency, efektivitas operasi dan energi transition ke net zero, hingga menjamin kesinambungan pasokan energi global serta mendukung sustainable development goal (SDG Goals 2030).